MARKET STRUCTURE
Qanitah Dwi Saifani K
240907501006
Dosen pengampu: Muh. Jamil, S.E., M.Si.
| Karakteristik | Persaingan Sempurna (Perfect Competition) | Persaingan Monopolistik (Monopolistic Competition) | Oligopoli (Oligopoly) | Monopoli (Monopoly) |
|---|---|---|---|---|
| Teoretis ekstrim, Penjual buah-buahan, Pasar Valuta Asing | Tukang Cukur (Hairdressers), Perusahaan Taksi | Supermarket, Produsen Telepon Seluler | Teoretis ekstrim, Royal Mail (dulunya), Monopoli Regional | |
| Banyak perusahaan kecil | Banyak perusahaan kecil | Sedikit perusahaan besar | Satu perusahaan | |
| Homogen (produk identik) | Serupa, tetapi sedikit berbeda | Tingkat diferensiasi tinggi | Produk unik | |
| Nol | Sangat rendah | Tinggi | Sangat tinggi | |
| Perusahaan adalah Price Taker (menerima harga pasar) | Perusahaan adalah Price Maker (menetapkan harga) | Perusahaan adalah Price Maker (menetapkan harga). Penetapan harga sering kali strategis, mempertimbangkan tindakan pesaing. | Perusahaan secara individual menetapkan harga. Memiliki kontrol signifikan atas harga pasar. |
1. Persaingan Sempurna (Perfect Competition)
Persaingan sempurna adalah struktur pasar yang paling kompetitif, di mana terdapat banyak perusahaan kecil yang menjual produk identik (homogen). Dalam kondisi ini, tidak ada satu pun perusahaan yang memiliki kekuatan untuk memengaruhi harga pasar. Harga ditentukan sepenuhnya oleh interaksi antara penawaran dan permintaan. Contoh: Pasar pertanian (seperti beras atau gandum), pasar valuta asing, dan bursa saham adalah contoh mendekati persaingan sempurna.
Karakteristiknya:
-
Banyak Penjual dan Pembeli: Pasar terdiri dari banyak perusahaan kecil yang masing-masing memiliki pangsa pasar yang sangat kecil. Tidak ada satu pun perusahaan atau pembeli yang cukup besar untuk memengaruhi harga.
-
Produk Homogen: Semua produk yang ditawarkan oleh perusahaan bersifat identik. Misalnya, beras dari satu petani tidak dapat dibedakan dari beras petani lain.
-
Tidak Ada Hambatan Masuk atau Keluar: Perusahaan dapat dengan mudah masuk ke pasar jika mereka melihat peluang untuk mendapatkan keuntungan, dan mereka dapat keluar kapan saja jika menghadapi kerugian.
-
Informasi Sempurna: Semua pelaku pasar (baik penjual maupun pembeli) memiliki informasi lengkap tentang harga dan kualitas produk.
-
Penerima Harga (Price Taker): Perusahaan tidak memiliki kendali atas harga produk mereka. Mereka harus menerima harga pasar yang berlaku karena jika mereka menaikkan harga, konsumen akan beralih ke penjual lain.
Pasar persaingan sempurna menjadi salah satu pasar yang dipandang paling ideal untuk menciptakan efisiensi dalam produksi barang atau jasa. Sama seperti jenis pasar yang lainnya, pasar persaingan sempurna tentu memiliki kelebihan dan kelemahannya;
Kelebihan:
-
Efisiensi alokasi sumber daya tercapai karena harga mencerminkan biaya marginal produksi.
-
Konsumen mendapatkan produk dengan harga terendah.
Kelemahan:
-
Tidak ada insentif bagi perusahaan untuk berinovasi atau meningkatkan kualitas produk karena semua produk identik.
-
Dalam kenyataannya, persaingan sempurna jarang terjadi karena sulit untuk memenuhi semua karakteristiknya.
2. Persaingan Monopolistik (Monopolistic Competition)
Persaingan monopolistik adalah struktur pasar di mana terdapat banyak perusahaan kecil yang menjual produk serupa tetapi tidak identik. Perusahaan dalam pasar ini berusaha membedakan produk mereka melalui berbagai cara seperti merek, kualitas, desain, atau layanan pelanggan. Contoh : dari penerapan pasar monopolistik di dunia nyata yaitu produk minuman kemasan yang beredar di pasaran terdiri dari berbagai jenis merek dengan ciri khasnya masing-masing. Biasanya dari bentuk kemasan, rasa, dan harganya berbeda. Misalnya ada minuman teh kemasan bermerek Teh Sosro, Teh Poci, Teh Pucuk Harum, dan Teh Gelas.
Karakteristiknya:
-
Banyak Penjual: Seperti dalam persaingan sempurna, ada banyak perusahaan kecil dalam pasar ini. Namun, setiap perusahaan memiliki pangsa pasar yang lebih besar dibandingkan persaingan sempurna.
-
Diferensiasi Produk: Produk tidak identik tetapi serupa. Diferensiasi ini bisa berupa perbedaan dalam kualitas, fitur unik, desain, atau bahkan lokasi geografis.
-
Hambatan Masuk Rendah: Relatif mudah bagi perusahaan baru untuk memasuki pasar ini karena hambatan masuknya rendah.
-
Penetapan Harga: Perusahaan memiliki sedikit kendali atas harga karena diferensiasi produk memungkinkan mereka menetapkan harga lebih tinggi tanpa kehilangan semua pelanggan.
-
Persaingan Non-Harga: Selain bersaing dalam hal harga, perusahaan juga bersaing melalui iklan, promosi, inovasi produk, atau peningkatan layanan pelanggan.
Adapun kelebihan dan kekurangan pasar monopolistik dapat dilihat seperti di bawah ini.
Kelebihan:
-
Konsumen memiliki lebih banyak pilihan karena adanya diferensiasi produk.
-
Perusahaan didorong untuk berinovasi agar dapat menarik lebih banyak pelanggan.
Kelemahan:
-
Efisiensi alokasi sumber daya tidak tercapai karena perusahaan menetapkan harga di atas biaya marginal.
-
Biaya iklan dan promosi dapat meningkatkan biaya produksi secara keseluruhan.
3. Oligopoli (Oligopoly)
Oligopoli adalah struktur pasar di mana hanya ada beberapa perusahaan besar yang mendominasi pasar. Produk yang ditawarkan bisa homogen (seperti baja) atau berbeda (seperti mobil). Dalam oligopoli, keputusan satu perusahaan akan memengaruhi keputusan perusahaan lain. Contoh: Industri otomotif (Toyota vs Honda), industri telekomunikasi (Verizon vs AT&T), maskapai penerbangan (Delta vs United Airlines), dan supermarket besar adalah contoh oligopoli.
Karakteristiknya:
-
Sedikit Perusahaan Besar: Hanya ada beberapa pemain utama di pasar ini. Mereka menguasai sebagian besar pangsa pasar.
-
Saling Ketergantungan: Perusahaan saling bergantung satu sama lain dalam pengambilan keputusan terkait harga dan output. Jika satu perusahaan menurunkan harga, pesaingnya mungkin akan melakukan hal yang sama untuk mempertahankan pangsa pasarnya.
-
Hambatan Masuk Tinggi: Biaya modal yang tinggi, skala ekonomi besar, paten, atau regulasi pemerintah membuat sulit bagi pemain baru untuk masuk ke pasar ini.
-
Kolusi: Dalam beberapa kasus, perusahaan dapat bekerja sama secara eksplisit (kartel) atau implisit untuk mengatur harga dan output demi keuntungan bersama.
-
Penetapan Harga Strategis: Perusahaan sering kali terlibat dalam perang harga atau strategi non-harga seperti iklan besar-besaran dan inovasi produk.
Persaingan oligopoli memiliki kelebihan dan kelemahan sebagai berikut:
Kelebihan:
-
Perusahaan besar dalam oligopoli memiliki sumber daya untuk berinvestasi dalam penelitian dan pengembangan (R&D), sehingga mendorong inovasi.
-
Konsumen sering kali mendapatkan produk berkualitas tinggi.
Kelemahan:
-
Kolusi dapat menyebabkan harga lebih tinggi daripada tingkat kompetitifnya.
-
Hambatan masuk membuat sulit bagi pemain baru untuk bersaing.
4. Monopoli (Monopoly)
Monopoli adalah struktur pasar di mana hanya ada satu penjual tunggal yang menyediakan seluruh pasokan barang atau jasa di suatu pasar tanpa adanya pengganti dekat. Monopoli memiliki kendali penuh atas harga karena tidak ada persaingan langsung. Contoh: Utilitas publik seperti listrik atau air di wilayah tertentu sering kali menjadi monopoli alami karena skala ekonominya besar.
Karakteristiknya:
-
Satu Penjual Tunggal: Hanya ada satu perusahaan yang menguasai seluruh pasar.
-
Produk Unik: Tidak ada pengganti dekat untuk produk atau layanan yang ditawarkan oleh monopolis.
-
Hambatan Masuk Sangat Tinggi: Hambatan masuk bisa berupa hak paten eksklusif, kendali atas sumber daya langka, regulasi pemerintah, atau skala ekonomi besar.
-
Penetapan Harga Bebas: Monopolis dapat menetapkan harga sesuai keinginannya karena tidak ada pesaing langsung. Namun demikian, monopolis tetap tunduk pada hukum permintaan; jika harga terlalu tinggi, konsumen mungkin mengurangi pembelian mereka.
Kelebihan:
-
Monopolis sering kali memiliki sumber daya untuk melakukan penelitian intensif dan menghasilkan inovasi baru.
Kelemahan:
-
Monopoli cenderung menghasilkan efisiensi alokasi sumber daya yang buruk karena mereka menetapkan harga lebih tinggi daripada biaya marginal.
0 Komentar